September 01, 2013

Pakan Ikan Alternatif dari Bahan Cacing Tanah

0 komentar
pakan ikan alternatif

Cacing tanah (Lubricus Rubellus) adalah sumber protein tinggi sebagai bahan pakan ikan alternatif. Budidaya cacing tanah relatif mudah, efisien dan murah, dimana untuk membudidayakan cacing ini hanya dibutuhkan suatu media berupa tanah dan kompos. Sisa media dari budidaya cacing ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman (kascing), karena penguraian sampah organik oleh cacing tanah banyak menghasilkan unsur hara yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman.

Komposisi nutrisi Lumbricus rubelius adalah sebagai berikut:
• Protein Kasar : 60 – 72%
• Lemak : 7 – 10%
• Abu : 8 – 10%
• Energi :900 – 4100 kalori/gram.

Melihat komposisi nutrisinya, maka di dunia perikanan, cacing tanah ini berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan ransum makanan ikan. Seperti diketahui bahwa untuk pertumbuhan ikan, sangat ditentukan oleh kandungan protein dalam makanannya. Mengingat kandungan protein cacing yang cukup tinggi (lebih tinggi dari ikan dan daging) serta komposisi asam amino esensial yang lengkap sehingga, dapat diperkirakan bila cacing tanah ini dapat dimakan oleh ikan akan dapat memacu pertumbuhan dan menghasilkan ikan yang sehat serta tahan terhadap serangan penyakit.

Alat dan Bahan:
• Alat Penggiling Tepung
• Alat Penggiling Daging
• Baskom
• Terigu : 14%
• Dedak : 18 %
• Kanji :1%
• Tepung Cacing : 41%
• Telur ayam : 20%


Cara Pembuatan:
1. Cacing segar dipisahkan dari medianya.
2. Di cuci/bilas dengan air bersih, lalu ditimbang.
3. Dijemur pada panas matahari di atas seng selama 24 jam (suhu udara 32 – 35 oC).
4. Cacing yang sudah kering kemudian dibuat menjadi tepung dengan menggunakan penggiling tepung.
5. Tepung cacing ditimbang dan siap untuk digunakan.

Cara Pembuatan Pakan Pelet:

Untuk menjadikan pelet, bahan-bahan yang dipersiapkan adalah kuning telur ayam yang telah direbus, tepung kanji, terigu, dedak, tepung cacing, masing-masing ditimbang sesuai dengan analisis bahan. Langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut :

• Semua bahan dicampur dan diaduk menjadi satu.
• Tambahkan air hangat secukupnya hingga adonan menjadi cukup kenyal. Penggunaan air harap seminim mungkin.
• Setelah adonan terbentuk selanjutnya dicetak dengan mesin penggiling daging sehingga menghasilkan pelet basah yang panjangnya seperti mie.
• Pelet basah tersebut dipotong per 0,5 cm membentuk butiran-butiran.
• Setelah itu pelet dijemur di panas matahari seharian.
• Kemudian pelet ditimbang dan siap digunakan.

Untuk memperoleh pelet dengan kandungan protein 35%, maka susunan ransumnya adalah:
  • Tepung Cacing : 47%
  • Telur Ayam : 20%
  • Terigu : 14%
  • Dedak : 18%
  • Kanji : 1%

Sumber: Dinas Perikanan Propinsi DKI Jakarta, Brosur Informasi Proyek Peningkatan Diversifikasi Usaha Perikanan



Artikel Terkait :



Leave a Reply