Seleksi Jenis Kelamin Ikan Cupang
Sebelum memulai memijahkan ikan cupang kita harus dapat membedakan antara ikan cupang jantan dengan ikan cupang betina. Untuk membedakan antara cupang jantan dan betina tidak terlalu sulit, dan bagi para pemulapun akan dengan mudah membedakannya, dengan ciri-ciri seperti dibawah ini:
Ciri-ciri ikan cupang jantan :
- Ikan cupang jantan memiliki gerakan yang lincah
- Bentuk tubuh cupang jantan lebih langsing dibanding cupang betina
- Cupang jantan memiliki ekor panjang dan mekar ketika didekatkan dengan cupang lain.
- Ikan cupang jantan memiliki warna lebih cerah dibanding cupang betina.
Ciri-ciri ikan cupang betina :
- Jika tubuh cupang jantan langsing, cupang betina memiliki tubuh yang gempal.
- Pergerakan ikan lambat
- Cupang betina memiliki tanda titik putih pada perut nya
- Warna lebih kusam dibanding jantan, untuk cupang betina dewasa memiliki garis putih pada bagian perut.
- Memiliki sirip-sirip dan dasi lebih pendek dari pada jantannya pada umur yang sama.
Setelah pengetahui jenis kelaminnya, indukan yang dipersiapkan untuk pemijahan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Ikan Jantan harus sehat ditandai dengan gerakannya lincah, sirip dan ekor lebar mengembang, warna cerah, tubuhnya lebih besar. Sedangkan ikan betina gerakannya lebih lamban, sirip dan ekor lebih pendek, warna kusam, tubuh lebih kecil. Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan betina sudah masuk dalam fase matang gonad atau siap untuk dikawinkan.
Adapun ciri-ciri indukan yang telah menunjukkan matang gonad atau siap kawin adalah sebagai berikut.:
Untuk ikan cupang jantan:
Berumur setidaknya 4-8 bulan
Gerakannya agresif dan lincah serta atraktif
Bentuk badan panjang
Siripnya panjang dan warnanya terang
Untuk ikan cupang betina:
Berumur setidaknya 3-4 bulan
Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
Gerakannya lambat
Persiapan Pemijahan
Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, sediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Sediakan juga tumbuhan air seperti kapu-kapu, eceng gondok, dll.
Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 500-1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang hidup. Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Bila dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan akan didominasi kelamin betina, tentu hal ini berbengaruh terhadap harga jual ikan.
Berikut langkah-langkah pemijahan ikan cupang:
Isi tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm. Gunakan air tanah atau air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu air yang akan dipakai setidaknya selama satu malam. Hindari penggunaan air dalam kemasan atau air PAM yang berbau kaporit.
Tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat burayak berlindung. Tapi penempatan tanaman air jangan terlalu padat. Karena tanaman air berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
Masukkan ikan cupang jantan yang telah siap kawin. Biarkan ikan tersebut selama satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan akan membuat gelembung-gelembung udara, gunanya untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing si jantan membuat gelembung, masukkan ikan cupang betina tetapi dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening (bekas gelas akua) dan benamkan ke dalam aquarium dimana ikan jantan berada.
Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan ikan cupang biasanya terjadi sekitar pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan koran atau letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan suara bising.
Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung jawab membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang jantan. Dengan mulutnya si jantan akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi. Apabila indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si betina.
Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menetas dan menjadi burayak. Selama 3 hari kedepan burayak tidak perlu diberi pakan karena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
Setelah tiga hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu air (moina atau daphnia). Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak karena pakan akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada burayak.
Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak menetas. Pindahkan burayak tersebut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih besar atau larva nyamuk.
Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.